Aroel Fishery
!doctype>
Wednesday, July 4, 2018
Tuesday, July 3, 2018
EKSPOR IKAN TUNA KE JEPANG, PT. NIRVANA NIAGA SEJAHTERA PANGGIL KHUSUS SYAHRUL YASIN LIMPO
Mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menghadiri pelepasan ekspor 14 ton ikan tuna ke Jepang. (Sulselsatu/Asrhawi Muin)
PT Nirvana Niaga Sejahtera melepas ekspor perdana ke Jepang. Ekspor tersebut berupa 14 ton ikan tuna yang telah dikemas dalam bentuk slice sehingga telah siap dikonsumsi. Menariknya, pelepasan ekspor tersebut dilakukan oleh Syahrul Yasin Limpo kendati ia bukan lagi gubernur. Syahrul mengaku telah diundang oleh pemilik perusahaan. Pasalnya, sang pemilik selama ini merasa berutang budi pada Pemprov yang dianggap telah berjasa atas perkembangan perusahaannya. “Itu atas inisiatif dari ownernya bersama Jepang. Dari awal memang segala fasilitas untuk industri Sulsel kita yang mengundang, sehingga Pak Adi Samad sebagai owner merasa terfasilitasi oleh Pemprov hingga akhirnya mampu menghadirkan industri yang besar seperti ini,” kata Syahrul usai melepas ekspor perdana PT Nirvana Niaga Sejahtera, Rabu (25/04/2018).
Syahrul menuturkan, dirinya dan Adi Samad telah lama menjalin kerjasama. Hal tersebut bahkan dimulai saat Adi masih jadi seorang pedagang kecil. Saat itu, Pemprov yang dikomandoi Syahrul pun mengajaknya berkolarasi untuk mengembangkan bisnisnya yaitu bisnis ikan pindan. Syahrul pun merasa hal ini sebagai wujud dari sebuah penghargaan, sebab di saat dirinya sudah tak lagi jadi gubernur, masih ada orang yang mau memanggilnya. “Hari beliau akan melakukan uji coba ekspor perdana. Dia (Adi Samad) tidak mau kalau bukan saya. Saya berterima kasih di saat saya sudah berhenti jadi gubernur masih ada orang yang panggil saya. Seperti ini kan menjadi sebuah penghargaan bagi saya,” ujar Syahrul. Dia pun berharap dengan adanya ekspor ini maka pekerja yang bernaung di bawah perusahaan tersebut dapat lebih sejahtera. Pasalnya, keuntungan untuk satu kontainer sendiri ditaksir mencapi Rp 2 miliar sementara PT Nirvana Niaga Sejahtera memiliki sekitar 200 karyawan. “Tentu ini akan menjadi ruang-ruang terbukanya ekonomi. Dalam kapasitas saya sebagai mantan pejabat maupun kapasitas sebagai gubernur yang selama ini terus berpikir untuk kepentingan masyarakat, saya kira ini sesuatu yang baik untuk bisa disupport lebih kuat lagi,” katanya. Sementara itu, pemilik perusahaan PT Nirvana Niaga Sejahtera, Adi Samad mengatakan belum bisa melebarkan target ekspor lebih jauh. Pasalnya, kapasitas perusahaan belum mampu mencukupi permintaan ekspor yang sangat tinggi. “Jepang saja kita belum bisa mengcover semua. Permintaan jepang ini sekitar 200-300 ton sebulan tapi kita cuma bisa 50 ton. Karena daya tampung perusahaan ini cuma bisa 50 ton maksimal 70 ton,” sebutnya. Penulis: Asrhawi Muin Editor: Awang Darmawan
GUBERNUR RESMIKAN PABRIK PT NIRVANA NIAGA SEJAHTERA
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) meresmikan pabrik seafood, processing and trading milik PT Nirvana Niaga Sejahtera di Kawasan Industri Makassar, Rabu (28/3). SYL meresmikan pabrik yang memproduksi hasil laut dan makanan laut ini sekitar pukul 14.00 Wita.
Pabrik ini dibangun diatas lahan seluas 1.500 meter persegi, dengan daya tampung 100 MT untuk cold storage dengan ekstra pendingin super freezer minus 45 derajat celcius.
SYL mengatakan, peresmian ini adalah bentuk keseriusan semua elemen yang ada di Indonesia timur untuk menghadirkan kesejahteraan.
"Bagian dari simbol keseriusan kita di timur (Indonesia) untuk mengatakan bahwa negeri ini memiliki kemampuan untuk mandiri," kata SYL.
Katanya, sumber daya laut Sulsel dan Indonesia melimpah termasuk di perikanan. Bahkan tanpa batas jumlahnya, terdapat tuna dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk kesejateraan rakyat.
"Besarnya potensi perikanan dan kelautan di Sulsel menjadi tantangan baru dan memiliki peluang yang besar. Hal ini membuktikan Sulsel mampu lebih berkembang," terangnya.
Ia menyampaikan, pabrik ini akan dikembangkan ke depannya. Ini sebagai bentuk untuk komitmen Indonesia, khususnya Sulsel untuk mampu memberikan makan kepada dunia, Indonesia dan Sulsel.
"Intinya di Sulsel menjadi sangat penting dan prioritas ekspor adalah menjadi pilihan-pilihan ekonomi kita. Dan ini memerlukan kemitraan dari berbagai pihak," sebutnya.
SYL sendiri menyampaikan, di awal memimpin sepuluh tahun lalu produksi perikanan mencapai perikanan Rp 6 triliun menjadi Rp 16,5 triliun.
Sementara, CEO PT Nirvana Niaga Sejahtera, Ady Samad, mengatakan, produk yang produksi dalam bentuk potongan atau irisan (slice) tuna. Ia bahkan meminta SYL untuk mencicipi langsung.
"Alhamdulillah nilainya A (kualitas), di dalam nanti bisa dicicipi langsung. Jangan khawatir semua sudah steril dan siap disantap," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur PT KIMA, Abdul Muis, mengatakan, di KIMA yang diharapkan adalah hadirnya pengusaha berinvestasi, yang bukan hanya menyediakan bahan baku, tetapi mampu memproduksi. Investasi di Sulsel, khususnya di Makassar semakin mudah. Apalagi, ada pihak perbankan yang bisa membantu dan KIMA siap memfasilitasi.
"KIMA ke depan akan punya kawasan baru di Maros. Kami cukup hati-hati persoalan alas hak. Dan itu salah satu kendalanya," imbuhnya.
Usai meresmikan, SYL bersama rombongan kemudian menyaksikan proses produksi yang ada di pabrik tersebut. (*)
Subscribe to:
Posts (Atom)