Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) meresmikan pabrik seafood, processing and trading milik PT Nirvana Niaga Sejahtera di Kawasan Industri Makassar, Rabu (28/3). SYL meresmikan pabrik yang memproduksi hasil laut dan makanan laut ini sekitar pukul 14.00 Wita.
Pabrik ini dibangun diatas lahan seluas 1.500 meter persegi, dengan daya tampung 100 MT untuk cold storage dengan ekstra pendingin super freezer minus 45 derajat celcius.
SYL mengatakan, peresmian ini adalah bentuk keseriusan semua elemen yang ada di Indonesia timur untuk menghadirkan kesejahteraan.
"Bagian dari simbol keseriusan kita di timur (Indonesia) untuk mengatakan bahwa negeri ini memiliki kemampuan untuk mandiri," kata SYL.
Katanya, sumber daya laut Sulsel dan Indonesia melimpah termasuk di perikanan. Bahkan tanpa batas jumlahnya, terdapat tuna dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk kesejateraan rakyat.
"Besarnya potensi perikanan dan kelautan di Sulsel menjadi tantangan baru dan memiliki peluang yang besar. Hal ini membuktikan Sulsel mampu lebih berkembang," terangnya.
Ia menyampaikan, pabrik ini akan dikembangkan ke depannya. Ini sebagai bentuk untuk komitmen Indonesia, khususnya Sulsel untuk mampu memberikan makan kepada dunia, Indonesia dan Sulsel.
"Intinya di Sulsel menjadi sangat penting dan prioritas ekspor adalah menjadi pilihan-pilihan ekonomi kita. Dan ini memerlukan kemitraan dari berbagai pihak," sebutnya.
SYL sendiri menyampaikan, di awal memimpin sepuluh tahun lalu produksi perikanan mencapai perikanan Rp 6 triliun menjadi Rp 16,5 triliun.
Sementara, CEO PT Nirvana Niaga Sejahtera, Ady Samad, mengatakan, produk yang produksi dalam bentuk potongan atau irisan (slice) tuna. Ia bahkan meminta SYL untuk mencicipi langsung.
"Alhamdulillah nilainya A (kualitas), di dalam nanti bisa dicicipi langsung. Jangan khawatir semua sudah steril dan siap disantap," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur PT KIMA, Abdul Muis, mengatakan, di KIMA yang diharapkan adalah hadirnya pengusaha berinvestasi, yang bukan hanya menyediakan bahan baku, tetapi mampu memproduksi. Investasi di Sulsel, khususnya di Makassar semakin mudah. Apalagi, ada pihak perbankan yang bisa membantu dan KIMA siap memfasilitasi.
"KIMA ke depan akan punya kawasan baru di Maros. Kami cukup hati-hati persoalan alas hak. Dan itu salah satu kendalanya," imbuhnya.
Usai meresmikan, SYL bersama rombongan kemudian menyaksikan proses produksi yang ada di pabrik tersebut. (*)
No comments:
Post a Comment